Peluang Caleg Perempuan ke Senayan Sangat Kecil

Diposting oleh Partai Barisan Nasional | 22.43 | 0 komentar »

Penulis : Andreas Timothy
JAKARTA--MI: Ketentuan suara terbanyak berlawanan dengan UU No.10/2008 tentang Pemilu yang mengatur sistem nomor urut dan 30% Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Ketentuan ini menyebabkan peluang caleg perempuan untuk bisa terpilih sangat kecil.

Peneliti Pusat Kajian Politik FISIP UI Sri Budi Eko Wardani mengatakan ketentuan suara terbanyak dimuluskan lewat pasal 218 UU No. 10/2008.

"Ini sebenarnya permainan parpol untuk melakukan upaya oligarki karena penerapan pasal ini akan mengganti setiap caleg nomor urut kecil apabila tidak meraih suara terbanyak dan memaksa mereka harus membuat surat pengunduran pencalonan ke KPU," kata Wardani di Jakarta, Kamis (14/8).

Hadir juga dalam acara tersebut antara lain anggota KPU Endang Sulastri, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Hernani Hurustiati Subiyanto, Pengurus DPP Partai Demokrat Nurhayati Assegaf, Pengurus DPP PDI-P Toton, Pengurus DPP PAN Weni, dan Pengurus DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ledia Hanifa.

Sementara Hernani mengatakan sekalipun Partai Golkar menempatkan banyak caleg perempuan nomor urut kecil, tetapi karena menetapkan caleg terpilih berdasarkan suara terbanyak, perempuan akan sulit lolos ke Senayan. Ia mencontohkan di Jawa Timur yang memiliki 11 daerah pemilihan.

"Di Jawa Timur itu tujuh perempuan menduduki nomor urut satu, tiga nomor urut dua, dan selebihnya nomor urut tiga. Tapi karena berdasarkan suara terbanyak caleg perempuan ini akan sulit bersaing karena untuk hal-hal yang strategis tidak semua yang bisa dilakukan laki-laki bisa dilakukan perempuan," katanya.

Pada Pemilu 2009, beberapa parpol menargetkan caleg perempuan yang lolos ke DPR lebih banyak dibanding Pemilu 2004. PKS misalnya. Dari target tiga caleg perempuan pada Pemilu 2004, untuk Pemilu 2009, PKS menargetkan 15 caleg perempuan lolos ke Senayan. Begitu juga Partai Demokrat dari 11 menjadi 24 . Sementara PAN menargetkan 30% dari caleg terpilih nanti adalah perempuan. Sedangkan PDI-P menargetkan 25% dari caleg terpilih adalah perempuan. (*/OL-06)

0 komentar